Monday 28 January 2008

The First Political Album of Golkar


English summary: According to me, the second historical album for Indonesia music lovers after Genjer-genjer is Souvenir Pemilu 71. This album is totally about political campaign for Golkar, political organization, in it's first debut as a political party ini general election on 1971. This election is a very historical episode in Indonesia politics, since through that election a New Order regime started it's political penetration. New Order is a very identical entity with Soeharto, second Indonesia president for 32 years, who passed away newly on 27 January 2008. *


Discography
Album : Souvenir Pemilu 71
Artist : Bing Slamet, Ellya Khadam ect.
Producer : Metropolitan and Golongan Karya, 1971
Track list:
1. Pohon Beringin (Suwandi) interpretation: Bing Slamet
2. Sataro Mama (ALfred Sundah) interpretation: Cillya & Vivi SUmanti
3. Karemako (N.N.) interpretation: Lenny Beselaar
4. Tandjung Ou Ulate (N.N.) interpretation: Tanty Josepha
5. Ole SIo (N.N.) interpretation: Jimmy Samallo
6. Ajo Mama (N.N.) interpretation: Bing Slamet
7. Mari Memilih (Bing Slamet) interpretation: Bing SLamet
8. Es Lilin (N.N.) interpretation: Bing Slamet
9. Kerontjong Moristku (N.N.) interpretation: Bing Slamet
10. Kerontjong Kemajoran (N.N.)
11. Berbaktilah (M. Sanip) interpretation: Ellya Khadam
12. Tjita-tjita Srikandi (M. Sanip) interpretation: Ellya Khadam

Thursday 17 January 2008

Indonesia My Lovely Country



English summary: Doug Shipton, a Dejay from UK, once sent me an email, asking me about a copy of Panbers the second album, Indonesia pop music in 70-ies. Thank God that I have this collection.


Doug Shipton, seorang kolektor musik dan DJ di UK, memiliki perusahaan rekaman yang berminat pada musik langka tahun 60-an dan 70-an. Situsnya bisa dicek di www.finderskeepersrecords.com. Tiga bulan lalu Doug mengirim email melalui blog ini. Dia menceritakan bahwa dia memperoleh beberapa ph Koesplus dan Panbers, dan dia takjub. Dia menyatakan niatnya untuk menerbitkan kembali album Panbers untuk pasar UK dan AS. Dia menanyakan pihak-pihak resmi di Indonesia yang bisa menghubungkan ke Panbers. I have no idea. Pembaca ada yang bisa membantu? *


Discography:

Artist : Panbers
Album : Mengapa Begini?, Sound 2
Prodcer : Dimita,
Songs : Mengapa Begini, Farewell. Mengapa, Rock and the Sea, Bunga Mawar, Selamat Djalan, Pelipur Lara, Indonesia My Lovely Country, Keraguanmu, Oh Kasihku, Pilu, dan Ibu

Three Albums of Yanti Bersaudara






English summary: I have three albums of Yanti Bersaudara, an Indonesian prominent trio vocalists in sixties; first which consists a song Abu Nawas; second which consists a song Sinbad; and third an album entitled Anggrek Merah. *


Yanti Bersaudara adalah salah satu trio vokal perempuan yang layak dicatat dalam sejarah musik Indonesia. Sayang, majalah Rolling Stone edisi akhir tahun 2007 tidak memasukkan salah satu pun album Yanti Bersaudara dalam 150 Album Indonesia Terbaik. Yanti Bersaudara memang berada di bawah bayang-bayang Bimbo, grup musik saudara kandungnya. Iin bahkan kemudian dikenal sebagai penyanyi Bimbo. Tapi kehadiran Yanti Bersaudara sebagai grup yang memiliki ciri olah vokal tersendiri, tak bisa digantikan bahkan oleh Bimbo sendiri.

Dalam koleksi saya, ada tiga piringan hitam dari Yanti Bersaudara: pertama, album yang antara lain berisi lagu Abu Nawas; kedua, album yang berisi antara lain lagu Sinbad; ketiga, album Anggrek Merah. Ciri-ciri album Yanti Bersaudara adalah hampir setiap album berisi all hits. Puji Tuhan bahwa saya memiliki tiga album ini. *

Discography:
1. Artist: Yanti Bersaudara
Album : Anggrek Merah
Producer : Polydor, with no date.
Songs: Salabintana (Z. Arifin), Djanger (Wedhasmara), Indahnja Alam (R. Maroeti), Tanasse (J.F.R. Pattirane), Bagaikan Ia Tiada (Pappo), Tidurlah Adik (Judi), Anggrek Merah (Iwan Abdurrahman), Mengenangkan (Rijanto), Teringat Selalu (Rijanto), Bunga Mawar (Rijanto), Tiada Ragu (Syamsudin/Judi), Si Garing (Jessy Wenas).

Wednesday 9 January 2008

The Experiment Piece of Alfian




English summary: I have a copy of Djinak Merpati, an album by Alfian, Indonesian pop singer in 60-ies. In this album ALfian collaborated with Marjono, a prominent saxophonist in that time. *

Penyanyi era 60-an ALfian pernah bereksperimen membuat intro lagu pop Indonesia dengan melodi Jawa. Eksperimen itu bisa didengar dalam lagu Sendja di Pantai Sanur. Alfian adalah penyanyi solo pop terkemuka pada masanya dan dikenal dengan lagu-lagunya yang mendayu-dayu.

Bagi yang maunya nyinyir, mungkin akan menilai intro etnik tersebut tempelan saja. Namun harus diakui bahwa eksperimen Alfian dan saksofonis Marjono pada masa itu merupakan perintis pemasukan unsur etnik dalam musik pop Indonesia, sesuatu yang di era 2000-an ini sudah lazim dan tak mengejutkan lagi. Itulah salah satu materi dalam album Alfian berjudul Djinak Merpati dengan iringan orkes pimpinan Marjono, produksi Remaco tanpa tahun. Semua lagu karya Alfian, kecuali lagu Djinak Merpati karya Sambas. *

Discography:
1. Artist: Alfian dan Marjono
Album : Djinak Merpati
Band : Orkes Marjono
Producer: Remaco, with no date of production.
Songs: Pagi Indah, Djangan Kau Biarkan, Sabar Menanti, Telaga Warna, Sendja di Pantai sanur, Djinak Merpati, Lisa, Usah Tanjakan Daku.

Tuesday 8 January 2008

Celebrating Creative History





English summary: I am not familiar with these singers Jetty Moersidik and Mien Soejono, yet I collect these two longplays. I suggest -- especially to the family of the singers -- to reproduce these albums in cd format for celebrating the creative history.*


Banyak penyanyi menghasilkan karya musik rekaman dalam bentuk piringan, tapi tak semuanya kemudian dikenal masyarakat. Padahal sebagai karya musik, materi dalam piringan-piringan tersebut bukanlah karya asal-asalan. Apalagi proses perekaman untuk piringan hitam bukanlah proses yang main-main. Produsernya pastilah menyeleksi penyanyi dengan kriteria tertentu.

Lalu masih layakkah karya-karya tersebut dikoleksi? Jawabannya, tentu relatif. Harus diakui tak semua materi dalam piringan hitam layak dikoleksi. Namun bukan berarti tak bernilai. Contohnya, lagu penyanyi tertentu yang tidak terkenal, pastilah dikenal oleh keluarganya. Nah keluarga si penyanyi inilah yang mempunyai ikatan emosional dan memorial dengan lagu-lagu tersebut.

Salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam ikut menjaga warisan generasi pendahulu di bidang musik rekaman, bisa dilakukan dengan merekam ulang karya-karya tersebut ke format cakram digital (cd). Lalu hasil kompilasi itu bisa digandakan untuk kepentingan keluarga, misalnya sebagai souvenir pernikahan cucu kesekian dari si penyanyi. Bukankah souvenir pernikahan berupa cd musik jadul si nenek, atau si kakek, akan terdengar eksotis dan unik? *

Diskography:

1.Artist : Marini, dengan iringan orkes Simanalagi, dipimpin J. Fioole
Composer : J. Fiiole, Sudibjo
Album : no title.
Songs : Tahun Depan, Pengorbanan, dan dua lagu lain
Producer : Irama, no date of production.

2.Artist : Jetty Moersidik, iringan orkes Shinta Ria, dipimpin E. Tjandrasena
Composer : Adikarso, H. Iskandar
Album : no title.
Songs : Tangga Kencana, Bakti Pertiwi, Karang Hawu, Pagi Nan Tjerah
Producer : Irama, no date of production.


3. Artist : Mien Soejono, iringan orkes Arsianti, dipimpin Adrianto
Album : Tanpa nama
Songs : Ke Awan, Terimalah Salamku, Bulan di Perbatasan (Harjono), dan Kupu-kupu Sajang (Mien Sujono)
Producer : Irama, no date of production.

Javanesse Songs of Chris Byantoro



English summary: Kris Biantoro was a leading singer and song writer in his time. In this extended play which consists four songs with Javanesse language, you can notice his big talent in composing and writing a joke lyrics. *

Kris Biantoro (dulu dia pernah memakai nama Chris Byantoro) yang belakangan dikenal sebagap bapak presenter Indonesia, adalah penyanyi, pencipta lagu dan pemimpin orkes Lokananta. Salah satu artefak yang saya miliki adalah piringan extended play (EP, 45 rpm) tanpa judul yang berisi empat lagu ini: Bir Temulawak, Dondong Apa Salak, Rokok Keretek, dan Nganggo Teklek Nang Krikilan. Piringan yang didukung orkes Lokananta pimpinan Chris Byantoro ini produksi Irama, tanpa tahun.

Berkat piringan ini, kita menjadi tahu bahwa mas Kris adalah salah satu pencipta lagu yang kuat, karena mampu menghasilkan melodi yang cacthy dan syair yang komunikatif, berisi pesan sosial dan jenaka.

Bacalah syair lagu Rokok Keretek berikut ini:

Rokok keretek
merek Dji Sam Soe
Yang gemuk pendek ahoi
Mau Dipungut Mantu

Rokok keretek
Yang Merek Bentoel
Yang gemuk pendek ahai
Paling doyan ngibul.


Perhatikan, ada kata Dji Sam Soe dan Bentoel, dua merek rokok di Indonesia. Walau mas Kris belum tentu ingin mempopulerkan nama merek rokok tersebut, namun kedua perusahaan itu layak berterima kasih kepada mas Kris, karena berkat lagu ini dua nama merek rokok itu terekam secara artistik dalam sejarah peradaban bangsa. *